IBU,
Ini Nasehat Dariku
ibu kau bagaikan
permata hatiku dan penyejuk pandanganku, tempat menyandarkan diri ketika masalah menerpaku. Tak ada yang ridha
ketika seseorang mencelamu, mengejekmu dan memfitnahmu menjadi harga mati yang
harus ku perjuangkan.
Ibu …, aku sangat
mencintaimu,
Tiada keridhaan untuk
melihatmu bersedih didunia dan tiada keridhaan untuk melihatmu merasakan
jilatan api neraka. karena kecintaanku yang begitu besar, ingin aku nasehatkan
kepadamu sebuah nasehat agung kunci surga: la tusyrik billah” jangan
menyekutukan Allah”.
Ibu, ketahui bahwa
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah
tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain
dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar” (QS. An-
Nisa/4: 48).
Sungguh orang saleh
bernama lukmanul hakim dalam QS. Lukman/31: 13 mewasiatkan kepada anaknya untuk
tidak menyekutukan Allah.
“Dan (ingatlah) ketika
Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
Namun hari ini seorang
anak ingin mewasiatkan kepada orang tuanya “la tusyrik billah”. karena
ketidaktahuanmu disebabkan adat
jahiliyah nenek moyang yang terus dijadikan dalil dan menjadi tolak ukur
kebenaranmu sehingga engkau terjatuh dalam dosa besar yang tak terampuni
kecuali dengan bertaubat. Namun tidakkah engkau tahu bahwa Allah telah
berfirman:
Dan apabila dikatakan
kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka
menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati
dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti
juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan
tidak mendapat petunjuk?" (QS. Al- Baqarah/2 :170).
Wahai ibu,
kepercayaanmu terhadap adat nenek moyang
yang merupakan syariat hasil kejahilian
mereka disebabkan tidak ada petunjuk yang ia peroleh.
Ibu, jika kelak engkau
mati dalam kesyirikan, maka air mataku untuk meminta ampunan kepada sang khalik
tak akan berguna lagi, doa-doaku yang tidak akan dapat membantumu, manfaat doa
anak yang saleh tak lagi mampu menjadi ladang pahalamu hanya karena satu sebab
engkau melanggar hak sang khalik. Amal-amal yang selama ini engkau bersusah
payah mengumpulkannya menjadi sirna dan tak akan ada yang tersisa :
Allah berfirman:
“…Seandainya mereka
mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka
kerjakan” (QS. Al-an’am/6: 88)
“…Sesungguhnya orang
yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan
kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang
zalim itu seorang penolongpun” (Qs. Al-maidah/5: 72).
Ibu, tinggalkanlah adat
kejahilian itu yang membuatmu mendzalimi hak sang khalik agung. Berlindung,
berdoa, dan meminta hanyalah kepada
Allah semata. Janganlah engkau takut pada syetan terkutuk yang menakut-nakutimu
yang membuatmu berbuat syirik. Sungguh syetan itu tak mampu memberimu mudharat
sediktipun kecuali atas kehendak Allah.
“Tidak
ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan
barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada
hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At-tagabun/64: 11).
Wahai
Ibu, jauhilah syirik
Description:
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed:
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed:
Tidak ada komentar: