Senin, 27 April 2015

Unknown 07.04




IBU, Ini Nasehat Dariku
ibu kau bagaikan permata hatiku dan penyejuk pandanganku, tempat menyandarkan diri  ketika masalah menerpaku. Tak ada yang ridha ketika seseorang mencelamu, mengejekmu dan memfitnahmu menjadi harga mati yang harus ku perjuangkan.
Ibu …, aku sangat mencintaimu,
Tiada keridhaan untuk melihatmu bersedih didunia dan tiada keridhaan untuk melihatmu merasakan jilatan api neraka. karena kecintaanku yang begitu besar, ingin aku nasehatkan kepadamu sebuah nasehat agung kunci surga: la tusyrik billah” jangan menyekutukan Allah”.
Ibu, ketahui bahwa Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar” (QS. An- Nisa/4: 48).
Sungguh orang saleh bernama lukmanul hakim dalam QS. Lukman/31: 13 mewasiatkan kepada anaknya untuk tidak menyekutukan Allah.
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
Namun hari ini seorang anak ingin mewasiatkan kepada orang tuanya “la tusyrik billah”. karena ketidaktahuanmu  disebabkan adat jahiliyah nenek moyang yang terus dijadikan dalil dan menjadi tolak ukur kebenaranmu sehingga engkau terjatuh dalam dosa besar yang tak terampuni kecuali dengan bertaubat. Namun tidakkah engkau tahu bahwa Allah telah berfirman:
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?" (QS. Al- Baqarah/2 :170).
Wahai ibu, kepercayaanmu terhadap adat nenek  moyang yang merupakan syariat  hasil kejahilian mereka disebabkan tidak ada petunjuk yang ia peroleh.
Ibu, jika kelak engkau mati dalam kesyirikan, maka air mataku untuk meminta ampunan kepada sang khalik tak akan berguna lagi, doa-doaku yang tidak akan dapat membantumu, manfaat doa anak yang saleh tak lagi mampu menjadi ladang pahalamu hanya karena satu sebab engkau melanggar hak sang khalik. Amal-amal yang selama ini engkau bersusah payah mengumpulkannya menjadi sirna dan tak akan ada yang tersisa :
Allah berfirman:
“…Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan” (QS. Al-an’am/6: 88)
“…Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (Qs. Al-maidah/5: 72).
Ibu, tinggalkanlah adat kejahilian itu yang membuatmu mendzalimi hak sang khalik agung. Berlindung, berdoa, dan meminta hanyalah  kepada Allah semata. Janganlah engkau takut pada syetan terkutuk yang menakut-nakutimu yang membuatmu berbuat syirik. Sungguh syetan itu tak mampu memberimu mudharat sediktipun kecuali atas kehendak Allah.
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At-tagabun/64: 11).
Wahai Ibu, jauhilah syirik
Description:
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed:

Tidak ada komentar: