Sabtu, 16 April 2016

Unknown 07.18
Pembahasan

Kristal CuSO4. 5 H2O adalah Kristal berwarna biru yang memiliki kisi Kristal berbentuk triklinik (Mindat, 2015).  Tujuan dari percobaan ini untuk mengetahui cara mensintesis kristl CuSO4. 5 H2O dari logam Cu serta karakteristik fisiknya yang meliputi wrn adan bentuk Kristal. Prinsip dasar dari percobaan ini adalah reaksi redoks ( reduksi-oksidasi) dan kristalisasi. Sedangkan prinsip kerjanya adalah penimbangan, pencampuran, pemanasan, pendinginan, penyaringan, penimbangan dan pengamatan. Namun dalam pelaksanaannya, proses pembuatan Kristal CuSO4.5 H2O melalui tahap pelarutan serbuk Cu, tahap reaksi dengan H2SO4 dan kristalisasi.
Percobaan ini, sintesis Kristal CuSO4. 5 H2O mula-mula serbuk Cu direaksikan dengan asam nitrat pekat dan campuran menjdi panas, ada gelembung dan gas berwarna coklat. Fungsi asam nitrat pekat untuk oksidasi Cu menjadi Cu2+. Adapun reaksi yang terjadi:
3Cu(s) + 8 HNO3(aq)  → 3Cu2+(aq) + 6NO3-(aq) + 2NO(g) + 4H2O
Pada tahap pelarutan tembaga dengan HNO3, terbentuk gas NO  yang  kemudian teroksidasi oleh oksigen diudara menjadi gas  NO2  yang  berwarna  coklat. Sedangkan panas yang dihasilkan merupakan energy yang dilepaskan selama proses oksidasi Cu berlangsung dan reaksi ini secara eksoterm. Setelal penambahan HNO3, larutan berubah warna menjadi biru hal ini disebaabkan adanya ion Cu2+ dalam air atau ion [Cu(H2O)4]2+ dan ini menandkan pula bahwa Cu telah teroksidasi menjdi Cu2+ setelah tidak terbentuk lagi gas NO2 (berwarna coklat) ini menandakan bahwa Cu telah dioksidasi seluruhnya menjadi Cu2+.
Tahap selanjutnya, larutan Cu ini direksikan dengan asam sulfat yang sebelumnya telah diencerkan. Fungis pengenceran ini untuk menyediakan molekul H2O yang membentuk hidrat nantinya. Alasan kenapa HNO3 yang bukan ditambahkan air disebabkan akan menghambat laju oksidasi Cu menjadi Cu2+ untuk itu penambahan H2O dilakukan pada asam sulfat. Pada pengenceran ini terjadi reaksi ionisasi yang berlangsung 2 tahap karena asam sulfat termasuk asam dipotrik yang melepaskan dua ion H+. Adapun reaksinya :
            H2SO4 + H2O               HSO4 + H+
             H2SO4 + H2O             SO42- + H+
Proses penambahan larutan sulfat ditambahkan sedikit demi sedikit disebabkan reaksi ini menghasilkan energy yang besar sehingga menyebabkan ledakan begitupun dengan penambahan HNO3 yang sebelumnya. Adapun reaksi yang terjadi:
Cu2+  +  SO42-   +  5H2O              CuSO4.5H2O
Atau
[Cu(H2O)4]2+  +  SO42-   +  H2O                       Cu(H2O)4SO4.H2O
Setelah semua larutan sulfat ditambahkan, campuran kemudian dipanaskan sampai setengah dari volume awalnya. Tujuan pemanasan ini untuk menguapkan sebagian air sehingga larutan menjadi jenuh atau kental selain itu tujuan pemanasan ini, untuk meningkatkan kelarutan CuSO4 untuk membentuk Kristal CuSO4.5H2O. setelah larutan mencapai setengah dari volume awal kemudin larutan didiamkan pada suhu kamar sampai larutan agak dingin tujuannya agar ketika dimasukkan kedalam es batu, gelas kimianya tidak pecah akibat perubahan suhu panas menjadi dingin yang sangat drastis. Setelah dingin larutan dimasukkan kedalam es batu untuk mempercepat proses pembentukan Kristal. Kristal yang terbentuk kemudian disaring dengan corong Buchner karena proses penyaringan lebih cepat. Kemudian Kristal yang tebentuk dicuci dengan etanol 95%. Dimana etanol berfungsi untuk mengikat atau melarutkan zat-zat pengotor yang terdapat pada Kristal dan juga mengikat sisa air yang masih tersisa.
Alasan pencucin tidak menggunakan air dikhawatirkan kristal larut dalam air. Kristal hasil penyaringan dikeringkan, ditimbang dn diamati strukturnya. Adapun warna Kristal yang diperoleh berwarna biru dan berbentuk jarum serta memiliki rendemen sebesar 94,33%. Rendemen diperoleh sangat tinggi. Adapun struktur geometri dari kuprisulfat penta hidrat CuSO4. 5H2O adalah octahedral dengan kisi kristalnya adalah triklin.
Hibridisasi CuSO4 . H2O
29Cu : [Ar]          3d10                       4s1                  4p0

29Cu2+: [Ar]        3d9                   4s0                   4p0
               
                                       SO4-     H2O          H2O   H2O H2O
               Hibridisasi dsp3



















                                                Triklinik

I.         KESIMPULAN DAN SARAN
1.        Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
a.         Kurisulfat pentahidrat dapat disintesis dengan cara melarutkan logam Cu pada .larutan asam nitrat pekat dan asam sulfat encer lalu mengkristalkannya.
b.        Kristal kuprisulfat pentahidrat yang diperoleh berwarna biru dan berbentuk jarum, kisi kubus monoklin, geometri Kristal oktahedral. Berat Kristal yang diperoleh 18,521 gram dengan rendemen 94,74%.
2.        Saran
Diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar pada saat pendinginanan Kristal dengan air es dilakukan hingga larutannya tak bersisa dan terbentuk Kristal secara sempurna.




DAFTAR PUSTAKA

Edith, C. 1994. Crystal Habit of Synthetic Chalchantite (Copper Sulfat Pentahydrate) as Related to Position and Orientation in Growth Solution. American Mineralogist. Vol.59

Fitrony, dkk. 2013. Pembuatan Kristal Tembaga Sulfat Pentahidrat (CuSO4 . 5H2O) dari Tembaga Bekas Kumparan. Jurnal Teknik Pomits. Vol.1. No.1
Mindat. 2015. Chalcanthite. www.mindat.org/min-959.html. Diakses pada tanggal 31 Mei 2015
Saito,T. 1996. Kimia Anorganik : Buku Teks Kimia Anorganik Online. Tokyo: Iwanami Publishing Company
Singh,dkk. Crystallization of Copper (II) Sulfat Based Minerals and MOF from Solution: Chemical Insight Info The Supramolekular Interactions. J. Chem. Sci. Vol. 122. No.5
Svehla. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka
Svehla. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Jilid II. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka
Tom, F. W. and George, T. 1932. The Space – Lattice and Optical Orientation of Chalcanthite (CuSO4.5H2O): an illustration of the Use of the Weissenberg X-Ray Goniometer in the Triklinic System. Journal Mineralogical Society of America. Vol. 17



Jawaban pertanyaan

1.      Air kristal adalah molekul air yang terikat pada suatu senyawa yaitu hidratnya.
2.      Kristal Kuprisulfat tidak boleh dicuci dengan air , tapi harus dengan etanol 95 % karena air dapat melarutkan kembali kristal kuprisulfat pentahidrat, sedangkan etanol 95 % tidak bisa melarutkan kembali kristal kuprisulfat pentahidrat bahkan dapat mengkat air.
3.      Cara menentukan persen kemurnian kuprisulfat :
Rendemen =  x 100 %
4.      Cara penentuan kadar kuprisulfat  ada 5 macam, yaitu :
a.       Gravimetri adalah analisis kualitatif dengan mengukur berat komponen.
b.      Titrimetri adalah analisis kuantitatif dengan mereaksikan zat yang dianalisis dengan larutan baku yang telah diketahui konsentrasinya.
c.       Iodometri adalah titrasi redoks dengan menggunakan iodide sebagai peniter.
d.      Potensiometri adalah pengukuran tunggal terhadap potensial dari suatu aktifitas ion yang diamati.







Description: pembahasan praktikum kuprisulfat
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: pembahasan praktikum kuprisulfat

Tidak ada komentar: