Senin, 25 April 2016

Unknown 07.14



A.      Judul Percobaan
“Pembuatan GaramKompleksdan Garam Rangkap”

B.       Tujuan Percobaan
Mempelajari pembuatan dan sifat-sifat garam rangkap kupri amonium sulfat dan garam kompleks tetraamintembaga (II) sulfat monohidrat.

C.      Landasan Teori
Senyawa molekular yang mengandung logam transisi blok d dan ligan disebut senyawa koordinasi. Bilangan koordinasi ditentukan oleh ukuran atom logam pusat, jumlah elektron d, efek sterik ligan. Dikenal kompleks dengan bilangan koordinasi antara 2 dan 9. Khususnya kompleks bilangan koordinasi 4 sampai 6 adalah yang paling stabil secara elektronik dan secara geometri dan kompleks dengan bilangan koordinasi 4-6 yang paling banyak dijumpai Kompleks dengan berbagai bilangan koordinasi dideskripsikan di bawah ini (Saito, Taro.2009).
Kompleks berbilangan koordinasi dua
Banyak ion yang kaya elektron d10, misalnya: Cu+, Ag+, dan Au+, membentuk kompleks linear seperti [Cl-Ag-Cl]- atau [H3N-Au-NH3]-. Kompleks dengan valensi nol [Pd(PCy3)2] dengan ligan yang sangat meruah trisikloheksilfosfin juga dikenal.  Umumnya, kompleks berkoordinasi 2 dikenal untuk logam transisi akhir (Saito, Taro.2009).
Menurut definisi kuno, garam adalah hasil reaksi antara asam dan basa. Proses-proses semacam ini disebut reaksi netralisasi. Definisi ini adalah benar, dalam artian bahwa jika sejumlah asam dan bas murni yang ekuivalen dicampur, dan larutannya diuapkan, suatu zat kristalin tertinggal, yang tak mempunyai ciri-ciri khas suatu asam ataupun basa. Zat-zat ini dinamakan garam oleh ahli-ahli kimia zaman dahulu (G.Svehla.1985:29).
Beberapa garam dapat mengkristal dari larutannya dengan mengikat sejumlah molekul air sebagai hidrat. Sebagai contoh antara lain CuSO4.5H2O, FeSO4.7H2O, dan Al2(SO4)3.9H2O. Bentuk struktur dalam kristal terdiri dari kation terhidrat dan anion terhidrat, seperti Cu(H2O)42+, dan SO4(H­2O)2- dalam CuSO4.5H2O. Selain itu banyak pula dijumpai ion-ion kompleks stabil yang dibentuk oleh ion logam transisi dengan molekul atau ion yang terikat lebih kuat daripada molekul air. Sebagai contoh [Co(NH36]3+ dan [Fe(CN)6]3-. Garam yang mengandung ion-ion kompleks dikenal sebagai senyawa koordinasi atau garam kompleks, misalnya neksamin cobalt (III) klorida, CO(NH4)6 Cl3 dan kalium heksasianoferrat (III), K3Fe(CN)6.
Garam kompleks berbeda dengan garam rangkap, garam rangkap dibentuk apabila dua garam mengkristal bersama-sama dalam perbandingan molekul tertentu. Garam-garam itu memiliki instruktur sendiri dan tidak harus sama dengan instruktur garam komponennya. Dua contoh garam rangkap yang bisa dijumpai adalah garam alumina, Kae(SO4)2 . 12H2O dan farroamonium sulfat, Fe (NH4)2(SO4) . 6 H2O. Garam rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya (biasanya terhidrat) (Tim Dosen Kimia Anorganik, 2010 : 17).
Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2, namun hanya tembaga (II) yang stabil dan mendominasi dalam larutan air. Dalam larutan air, hampir semua garam tembaga (II) berwarna biru, yang karateristik dari warna ion kompleks koordinasi 6, [Cu(H2O)6]2+. Kekecualian yang terkenal yaitu tembaga (II) klorida yang berwarna kehijuan oleh kompleks [Cucl4]2+ yang mempunyai bangun geometri dasar tertahedral atau bujursangkar bergantung pada kation pasangannya. Dalam larutan encer ion menjadi berwarna biru oleh karena pendesakan ion ligan Cl- oleh ligan H2O. Oleh karena itu, jika warna hijua ingin dipertahankan, ke dalam larutan pekat CuCl2 dalam air ditambahkan ion senama Cl- dengan penambahan padatan NaCl atau HCl pekat atau gas.
[CuCl4]2+(aq) + 6H2O (aq)                 [Cu(H2O)6]2+(aq) + 4Cl-(aq)
Hijau                                                   Biru
Jika larutan amonia ditambahkan ke dalam larutan ion Cu2+, larutan biru berubah menjadi biru tua karena terjadinya pendesakan ligan air oleh ligan amonia menurut reaksi:
[Cu(H2O)6]2+(aq) + 5NH3(aq)              [Cu(NH3)(4-5)(H2O)(3-1)]2+ + 5H2O (aq)
birubirutua

Reaksiantara ion Cu2+dengan OH-padaberbagaikonsentrasibergantungpadametodenya.Penambahan ion hidroksidakedalamlarutantembaga (II) sulfat (0,1 – 0,5), secarabertetesdengankecepatan 1 ml/menitmengakibatkanterjadinyaendapan gelatin birumudatembaga (II) hidroksisulfat, [CuSO4nCu(OH)]2 bukan Cu(OH)2menurutpersamaanreaksi:
(n+1)[Cu(H2O)6]2+(aq) + SO4(aq) + 2n OH-(aq) [CuSO4]nCu(OH)12(s) +
6(n+1)H2O(l)
Reaksi pengendapan terjadi sempurna pada pH = 8 dan nilai n berpariasi bergantung pada temperatur reaksi dan laju penambahan reaktan, sebagai contoh dengan laju penambahan reaksi -1 ml/menit, reaksi tersebut menghasilkan CuSO4 3Cu(OH)2 jika reaksi berlangsung pada 20oC dan CuSO4 4Cu(OH)2 pada 24oC (Sugiyarto. 2003 : 17,6-17,7).
Senyawa yang tersusunatassatu atom pusat, biasanyalogam, ataukelompok atom, seperti VO, VO2danTiO yang dikelilingiolehsejumlah anion ataumolekulnetraldisebutsenyawakompleks.Ikatan yang terjadianatarligandan atom pusatmerupakanikatankovalenkoordinasi, sehinggasenyawakompleksdisebut pula senyawakoordinasi.Jumlahligan yang mengelilingi atom pusatmenyataknabilangankoordinasi.Contoh, ion kompleks [Co(CN)6]3-, Co berperansebagaiatompusat, CN-adalahligan , angkaenamadalahbilangankoordinasi, dan 3- menyatakanmuatan ion kompleks (Ramlawati, 2005: 1).
Ligan adalah spesies yang memiliki atom (atau atom-atom) yang dapat menyumbangkan sepasang elektron pada ion pusat pada tempat tertentu dalam lengkung koordinasi, sehingga ligan merupakan basa lewis dan ion logam adalah asam lewis. Jikaliganhanyadapatmenyumbangkansepasangelektron (misalnya NH3molekul atom N) disebutliganunidentat.Liganinimungkinmerupakan anion monoatomik (tetapibukan atom netral) seperti ion halida, anion poliatomikseperti NO2-, molekulsederhanaseperti NH3, ataumolekulkomplekssepertipiridin, C5H5N (Petrucci, Ralph H. 1987: 183).
Ligandapatdenganbaikdiklassifikasikanatasdasarbanyaknyatitik-lekatkepada ion logam.Begitulah, ligan-ligansederhana, seperti ion-ion halidaataumolekul-molekul H2O atau NH3, adalahmonodentat,  yaituliganituterikatpadaion logamhanyapadasatutitikolehpenyumbangansatupasanagan-elektron-menyendirikepadalogam. Namun, bilamolekulatau ion liganitumempunyaidua atom, yang masing-masingmempunyaisatupasanganelektronmenyendiri, makamolekulitumempunyaidua atom-penyumbang, danadalahmungkinuntukmembentukduaikatan-koordinasidengan ion logam yang sama; ligansepertiinidisebutbidentatdansebagaicontohnyadapatlahdiperhatikankomplekstris(etilenadiamina) kobalt(III), [Co(en)3]3+. Dalamkompleksoktahedral berkoordinat-6 (dari) kobalt(III), setiapmolekuletilenadiaminabidentatterikatpada ion logamitumelaluipasanganelktronmenyendiridarikeduaataomnitrogennya.Inimenghasilkanterbentuknyatigacincin beranggota-5, yang masing-masingmeliputi ion logamitu; proses pembentukancincininidisebutpenyepitan (pembentukansepitataukelat).Liganmultidentatmengandunglebihdaridua atom-koordinasi per molekul, misalnyaasam 1,2-diaminoetanatetraasetat (asametilenadiaminatetraasetat, EDTA) yang mempunyaidua atom nitrogen-penyumbangdanempat atom oksigen-penyumbangdalammolekul, dapatmerupakanheksadentat (IkhsanFirdaus. 2009).
Molekul-molekulatau ion-ion yang berlakusebagailiganumumnyamengandungsebuahelektronegatif ,seperti nitrogen, oksigenatausalahsatuunsur halogen. Ligan-ligan yang hanyamempunyaisatupasangelektron yang tidakbergabung, sebagaicontoh: NH3akandikatakanunidentat. Ligan-ligan yang mempunyaiduagugus yang mampumembentukduaikatandengan atom pusatakandikatakanbidentat, sebuahcontohnyaadalahetilendiamin, NH2CH2CH2NH2, dimanakedua atom nitrogen memilikipasanganelektron yang tidakbergabung . iontembaga (II) membentuksebuahkompleksdenganduamolekuletilendiaminsebagaiberikut:
Cu2+ + 2 NH2CH2CH2NH2
(Underwood. 1986: 94)



D.  Alat dan Bahan
1.         Alat
a.         Gelas kimia 100 ml dan 250 ml 1 buah
b.        Gelas ukur 25 ml 2 buah
c.         Neraca digital 1 buah
d.        Gelas arloji 1 buah
e.         Corong biasa 1 buah
f.          Batang pengaduk 2 buah
g.        Cawan penguap 1 buah
h.        Botol semprot 1 buah
i.          Kaki tiga, kasa asbes dan pembakar spiritus
j.           Rak tabung reaksi 1 buah
k.        Penjepit kayu 1 buah
l.          Spatula 1 buah
2.         Bahan
a.         Kristal kupri sulfat pentahidrat (CuSO4.5H2O)
b.         Kristal ammonium sulfat ((NH4)2SO4)
c.         Etanol (C2H5OH)
d.        Ammonium hidroksida 6 M dan 15 M (NH4OH)
e.         Es batu
f.          Kristal kupri sulfat anhidrat (CuSO4)
g.         Kertas saring
h.         Aquades
i.           Tissu
j.           Korek api

E.  Prosedur Kerja
a.       Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2.6H2O
1.  Melarutkan 4,9 gram CuSO4 . 5 H2O dan 2,6 gram ammonium sulfat   (NH4)2SO4 dengan 10 ml H2O dalam gelas kimia 250 ml. Memanaskan secara pelan-pelan sampai semua garam larut sempurna.
2.    Membiarkan larutan tersebut menjadi dingin pada temperatur kamar sampai terbentuk kristal.
3.    Menyaring larutan tersebut untuk memisahkan kristal dari larutan.
4.    Mengeringkan kristal dalam kertas saring.
5.    Menimbang kristal yang dihasilkan.
b.      Pembuatan garam kompleks tetraamincopper (II) sulfat monohidrat, Cu(NH3)4SO4.H2O
1.    Menempatkan 8 ml larutan ammoninium hidroksida 15 M dan mengencerkan dengan 5 ml H2O dalam cawam penguap.
2.    Menimbang 5 gram CuSO4 . H2O yang berbentuk powder. Menambahkan keristal itu ke dalam kristal amonia dan sampai semua kristal larut sempurna.
3.    Menambahkan 8 ml etil alkohol secara pelan-pelan melalui dinding cawam penguap sehingga larutan ditutupi oleh alkohol. Jangan mengaduk atau menggoyang. Menutup dengan kaca arloji. Dan mendinginkan pada suhu kamar lalu dalam es batu.
4.    Setelah mendiamkan beberapa menit, mengaduk pelan-pelan untuk mengendapkan secara sempurna. Memisahkan kristal yang terbentuk dengan melakukan penyaringan. Mencuci kristal dengan 5 ml campuran larutan ammonia 15 M dengan etil alkohol yang perbandingan volumenya sama.
5.    Mencuci sekali lagi kristal dalam corong dengan 5 ml etil alkohol dan menyaring kristal.
6.    Mengeringkan kristal yang diperoleh dan menimbangnya.
c.         Perbandingan beberapa sifat garam tunggal, garam rangkap dan garam kompleks
1.    Menambahkan kristal CuSO4 dalam tabung reaksi, mencatat perubahan yang terjadi apabila 1 ml H2O ditambahkan. Kemudian menambahkan larutan ammonium 4 ml. Mencatat yang terjadi.
2.    Melarutkan sedikit garam rangkap hasil percobaan bagian a dalam 3 ml H2O kedalam tabung reaksi. Melakukan hal serupa dengan garam kompleks hasil percobaan bagian b. Membandingkan warna larutan. Mengencerkan setiap larutan dengan 10 ml H2O dan mencatat perubahan warnanya.
3.    Menempatkan sejumlah garam kering hasil percobaan bagian a dan b dalam tabung reaksi yang berbeda. Memanaskan pelan-pelan masing-masing tabung dan mencatat perubahan warnanya. Mengamati dan mencium gas yang dihasilkan.

F.   Hasil Pengamatan
a.    Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2.6H2O
5 gram CuSO4.5H2O + 5 mL H2O             larutan biru (masih ada endapan CuSO4.5H2O)
2,64 gram (NH4)2SO4 + 5 mL H2O               larutan bening
Larutan CuSO4.5H2O (biru) + larutan (NH4)2SO4(bening)              larutan biru (masih terdapat kristal CuSO4.5H2O )              larutan biru didinginkan pada suhu kamar terdapat kristal   didinginkan pada air dingin    kristal   saring     kristal biru, massa kristal 5,90 gram.
b.    Pembuatan garam kompleks tetraamincopper (II) sulfat monohidrat, Cu(NH3)4SO4.H2O
8 ml larutan ammonium hidroksida (bening) + 5 mL H2O (bening)    -           larutan bening + 5 gram CuSO4.5H2O             larutan biru tua + 8 mL etil alkohol              2 lapisan, atas etil alkohol, bawah larutan biru  didiamkan  endapan biru tua  didinginkan dalam air eslarutan biru tua dan endapan biru tua  saring  kristal biru tua  dicuci dengan 5 mL campuran etanol & NH4OH 15Mkristal biru tua  dicuci dengan etil alkoholkristal biru tua, massa kristal 4,78 gram.
c.    Perbandingan beberapa sifat garam tunggal, garam rangkap dan garam kompleks
1.    Kristal kupri sulfat anhidrat (putih) + H2O 2 mL           larutan biru muda + NH4OH tetes demi tetes sampai 4 mL           larutan biru tua dan endapan hijau
2.    * kristal CuSO4(NH4)2SO4.6H2O (biru muda) + 3 mL H2O        larutan biru muda + 10 mL H2O         larutan biru muda.
*Kristal Cu(NH3)4SO4.H2O + 3 mL H2O          larutan biru tua + 10 mL  H2O        larutan biru tua.
3. *kristal CuSO4(NH4)2SO4.6H2O (biru muda)           padatan hijau dan terdapat uap air pada dinding tabung.       
 *kristal Cu(NH3)4SO4.H2O                  padatan hijau tua berbau amonia dan gas mengubah kertas lakmus merah jadi biru.
G. Analisa Data
a.    Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2.6H2O
Dik      : Massa CuSO4 . 5H2O              = 5 gram
     MrCuSO4 . 5H2O                    = 249,55 g/mol
Mr CuSO4 (NH4)2SO4 . 6H2O = 399,5 g/mol
Beratpraktek                            = 5,90 gram
              Mol CuSO4 . 5H2O                   = 0,02 mol
              Mol (NH4)2SO4                       = 0,02 mol
Dit       : Rendemen                             =……………?
Penyelasian:
Mol H2O = 0,27 mol
CuSO4 . 5H2O + (NH4)2SO4 + H2O                CuSO4(NH4)2SO4 . 6H2O
Mula       :     0,02mol           0,02 mol       0,56mol
Bereaksi :0,02 mol      0,02 mol       0,02 mol              0,02 mol
Sisa   -                           -            0,54mol               0,02 mol
Beratteori CuSO4 (NH4)2SO4 . 6H2O = mol x Mr
                                                               = 0,02mol x 399,5 g/mol
                                                               = 7,99 gram
Rendemen (%) =  x 100%
                           =  x 100%
                           = 73,84 %
b.    Pembuatan garam kompleks tetraamincopper (II) sulfat monohidrat, Cu(NH3)4SO4.H2O
Dik        : MolCuSO4 . 5H2O              = 0,02mol
MrCu(NH3)4SO4 . H2O           = 245,62 g/mol
            Beratpraktek   = 4,78 gram
Dit       : Rendemen                             =……………?
Penyelasian:
CuSO4.5H2O + 4NH4OH +H2O             Cu(NH3)4SO4.H2O + 8H2O
mol CuSO4. 5H2O= mol Cu(NH3)4SO4.H2O = 0,02 mol
Beratteori CuSO4 (NH4)2SO4 . H2O   = mol x Mr
                                                            = 0,02mol x 245,62 g/mol
                                                                  = 4,912 gram
Rendemen (%) =  x 100%
                           =  x 100%
                           = 97,31 %

H.  Pembahasan
Beberapa garam dapat mengkristal dari larutannya dengan mengikat sejumlah molekul air sebagai hidrat.Garam yang mengandung ion-ion kompleks dikenal sebagai senyawa koordinasi atau garam kompleks. Garam kompleks berbeda dengan garam rangkap, garam rangkap dibentuk apabila dua garam mengkristal bersama-sama dalam perbandingan molekul tertentu. Garam-garam itu memiliki instruktur sendiri dan tidak harus sama dengan instruktur garam komponennya.
a.    Pembuatangaramrangkapkupri ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2.6H2O
Padapembuatangaramrangkapkupri ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2.6H2Odigunakan kristal CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4denganaquades sebagai pelarutnya. Mula-mula kristal CuSO4.5H2Odan (NH4)2SO4 dilarutkan secara terpisah kemudian kedua larutan dicampurkan, proses pelarutan dilanjutkan denganpemanasan agar kristaldapatmelarutsecara dan terjadi reaksi sempurna. Setelah pemanasan larutan dibiarkan beberapa saat pada suhu normal agar diperoleh bentuk kristal yang baik (utuh dan besar). Selanjutnyadilakukanpendinginandalamair dinginuntukmempercepatpembentukankristal. Setelahkristalterbentukdilakukanpenyaringanuntukmemisahkankristal dari sisa air dan reaktan yang tidak bereaksi, pengeringandanpenimbanganuntukmengetahuiberatkristalgaramrangkapkupri ammonium sulfat heksahidrat. Adapunberatpraktek yang diperolehyaitu5,90 gram denganwarnakristal yang dihasilkanadalahbiru dan berbentuk monoklin. Reaksi yang terjadiyaitu:
CuSO4 . 5H2O + (NH4)2SO4 + H2O                CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

Adapunrendemen yang diperolehdarihasilanalisis data yaitu73,84%. Hasilinimenunjukkan adanya reaktan yang tidak bereaksi yaitu kristal CuSO4 . 5H2O yang sulit larut dengan air .
b.    Pembuatan garam kompleks tetraamincopper (II) sulfat monohidrat, Cu(NH3)4SO4.H2O
Pada pembuatan garam ini, larutan amonium hidroksida yang berfungsi sebagai penyedia ligan, dengan Kristal CuSO4.5H2O yang berfungsi sebagai penyedia atom pusat, diencerkan dengan aquades dimana H2O ini sebagai pengkompleks Cu2+ yang kemudian ligan H2O ini diganti oleh NH3 karena NH3 sebagai ligan kuat yang dapat mendesak ligan netral H2O sehingga warnanya berubah dari biru menjadi biru tua. Ditambahkan etil alkohol setetes demi tetes agar alkohol tidak bercampur dengan larutan melainkan dapat menutupi larutan. Karena jika tercampur, etil alkohol dapat bereaksi dengan atom pusat Cu2+ membentuk Cu(OH)2. Reaksinya:
Cu2+ + 2OH- Cu(OH)2
Fungsi etil alkohol yaitu mencegah terjadinya penguapan pada ammonia, karena apabila ammonia menguap, maka ligan akan berkurang sebab ammonia merupakan penyedia ligan NH3. Didinginkan pada air es agar proses pembentukan kristal lebih cepat, kemudian disaring untuk memisahkan kristal dari larutannya. Setelah itu kristal dicuci dengan NH4OH untuk mempermantap/mencegah kerurangan ligan NH3 dan dicuci dengan etil alkohol untuk mengikat sisa air. Kemudian kristal dikeringkan dan ditimbang diperoleh berat Kristal 4,78 gram. Adapun reaksi yang terjadi:
CuSO4.5H2O + 4NH4OH +H2O             Cu(NH3)4SO4.H2O + 8H2O
Dari reaksi di atas terlihat bahwa terbentuk garam kompleks tetrammincopper (II) sulfat monohidrat, Cu(NH3)4SO4.H2O, kristal berwarna biru tua. Dari hasil analisis data diperoleh rendemen sebesar 97,31 %. Rendemen yang diperoleh ini sudah cukup baik, karena hanya sebagian kecil dari reaktan yang tidak bereaksi sempurna membentuk kristal garam kompleks.

c.    Perbandingan beberapa sifat garam tunggal, garam rangkap dan garam kompleks
1.    Kristal kupri sulfat anhidrat, CuSO4 anhidrat direaksikan dengan aquadest (H2O) menghasilkan larutan biru muda, dimana CuSO4 anhidrat merupakan penyedia atom pusat dan H2O merupakan penyedia ligan. Lalu direaksikan lagi dengan NH4OH yang merupakan penyedia ligan dihasilkan larutan biru tua. Terjadinya perubahan warna larutan karena terjadi pergantian ligan H2O menjadi NH3,karena NH3adalah basa lewis yang lebih kuat sedangkan H2O lebih lemah yang berasal dari suatu asam Lewis (ion Cu2+). Adapun reaksi yang terjadi:
CuSO4 + 4 H2O [Cu(H2O)4]2+ + SO42-
[Cu(H2O)4]2+ + 4 NH3 [Cu(NH3)4]2+ + 4 H2O
2.  Garam rangkap setelah diencerkan dengan aquadest terjadi perubahan warna dari biru muda menjadi biru bening kemudian ditambahkan beberapa ml aquades lagi warnanya tambah bening. Hal ini karena garam rangkap terurai menjadi ion-ion penyusunnya sehingga menghasilkan warna biru muda encer. Adapun reaksinya:
CuSO4(NH4)2 SO4. 6 H2O + H2O Cu2+ + 2 SO4 + 2 NH4+ + H2O
Sedangkan pada garam kompleks setelah diencerkan berubah menjadi larutan biru tua kemudian ditambahkan aquades lago terbentuk suspense dan warnanya biru muda, ini menandakan apabila garam kompleks diencerkan maka kepekaan warnanya akan berkurang. Reaksinya:
Cu(NH3)4SO4.H2O + H2O [Cu(NH3)4]2+ + SO42- + 2 H2O

3. Garam rangkap hasil percobaan setelah dilakukan pemanasan diperoleh kristal berwarna hijau dan terdapat uap air pada dinding tabung yang berarti garam rangkap kupri ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2.6H2O melepaskan molekul air saat dipanaskan, uap tidak berbau amoni dan bersifat netral. Reaksinya yaitu:
      CuSO4(NH4)2SO4. 6 H2O                     CuSO4 + (NH4)2SO4 + 6 H2O ↑
Sedangkangaram kompleks tetraamincopper (II) sulfat monohidrat, Cu(NH3)4SO4.H2O yang dipanaskan diperoleh padatan berwarna hijau tua dan uap yang dihasilkan berbau amonia dan bersifat basa yang berarti kristal melepaskan ligan NH3 saat dipanaskan. Reaksinya yaitu :

Cu(NH3)4SO4.H2O CuSO4(s) + H2O (l) + ↑ NH3(g)

I.     Kesimpulan
a.    Garam rangkap yang diperoleh CuSO4(NH4)2SO4 . 6H2O sebesar 5,90 gram dan berwarna biru dengan rendemen 73,84%.
b.    Garam kompleks yang diperoleh [Cu(NH3)4SO4]H2O sebesar 4,78 gram dan berwarna biru tua dengan  rendemen 97,31%.
c.    Garam tunggal CuSO4 anhidrat jika direaksikan dengan air akan menjadi CuSO4 terhidrat dan jika bereaksi dengan ammonia maka akan berpotensi untuk membentuk garam rangkap dan garam kompleks. Garam rangkap dan garam kompleks jika diencerkan dengan air, maka kepekatan warnanya akan berkurang. Garam rangkap dan garam kompleks jika dipanaskan maka akan melepaskan air (garam rangkap) dan mengeluarkan bau ammonia (garam kompleks).
J.    Saran
Sebaiknya pada pembuatan garam rangkap, campuran kristal dipanaskan dalam waktu yang lama hingga seluruh kristal larut.

DaftarPustaka

Firadus, Ikhsan. 2009. PengertianSenyawaKompleks. Online.http://www.chem-is-try.org/situs kimia Indonesia.html.diaksespadatanggal 08 Mei 2011.

Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia DasarPrinsipdanTerapan Modern. Jakarta: Erlangga.

Ramlawati. 2005. Kimia AnorganikFisik. Makassar: FMIPA UNM.

Saito, Taro. 2009. BilanganKoordinasidanStruktur.Online.http://www.chem-is-try.org/situs kimia Indonesia.html.diaksespadatanggal 08 Mei 2011.

Sugiarto, Kristian. 2003. Kimia AnorganikII. JICA Malang: FMIPA UPI.

Svehla.1985. Vogel II AnalisisanorganikKualitatif. Jakarta: Kalman Media Pustaka.

Tim Dosen Kimia Anorganik. 2011. PenuntunPraktikum Kimia Anorganik. Makassar: Laboratorium Kimia FMIPA UniversitasNegeri Makassar.

Underwood. 1986. Kimia AnalisisKuantitatif. Jakarta: Erlangga.










JAWABAN PERTANYAAN
1.    Ion-ion Cu yang terbentuk adalah Cu2+, SO42+, NH4+, OH- struktur terdiri dari kation dan anion terhidrat yaitu [Cu(OH2)4]2+ dan SO4(H2O)2- dalam CuSO4.5H2O.
NH3                   NH3
Cu2+

           NH3                   NH3
2.    Ion yang terdapat dalam garam rangkap yaitu Cu2+, SO42- dan ion NH4+.
3.    Jenis ion pada garam kompleks [Cu(NH3)4]2+ dan SO42- dan apabila ditambahkan air diperoleh air berlebih maka akan terbentuk endapan putih.
4.    Garam rangkap dan garam kompleks dilakukan pemanasan masing-masing akan menghasilkan uap air untuk garam rangkap dan meghasilkan bau amonia untuk garam kompleks.
5.    Komponen penyusun dari:
a.    Kupri sulfat anhidrat (CuSO4): Cu2+ dan SO42-
b.    Kupri sulfat pentahidrat (CuSO4.5H2O): Cu2+,  SO42- dan 5H2O
c.    Kupri ammonium sulfat heksahidrat (CuSO4(NH4)2SO4.6H2O): Cu2+,  SO42-, NH4+ dan 6H2O
d.   Tetraamintembaga (III) sulfat monohidrat [Cu(NH3)4SO4]H2O: Cu2+,  SO42-, NH3 dan H2O






HALAMAN PENGESAHAN

           
LaporanLengkapPraktikum Kimia Anorganikdenganjudul “PembuatanGaram Kompleks dan Garam Rangkap”, disusunoleh :

NAMA                 : MUH.AWALUDDIN HARUN
        NIM                    : 091314030
        KELAS/ KLP     : B / VI
        JURUSAN          : KIMIA

       Setelah dikoreksi dan diperiksa oleh Asisten/ Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima.

                                                                                    Makassar,     April 2011
KoordinatorAsisten                                                    Asisten


KurniaRamadani, S.Si            Usman Syah, S.Si      



Mengetahui,
DosenPenanggungJawab



Dr. PinceSalempa, M.Si
Description: “Pembuatan GaramKompleksdan Garam Rangkap”
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: “Pembuatan GaramKompleksdan Garam Rangkap”

Tidak ada komentar: