A.
Judul
Percobaan
“Pembuatan GaramKompleksdan
Garam Rangkap”
B.
Tujuan
Percobaan
Mempelajari
pembuatan dan sifat-sifat garam rangkap kupri amonium sulfat dan garam kompleks
tetraamintembaga (II) sulfat monohidrat.
C. Landasan Teori
Senyawa molekular yang mengandung logam transisi blok d dan ligan
disebut senyawa koordinasi. Bilangan koordinasi ditentukan oleh ukuran atom
logam pusat, jumlah elektron d, efek sterik ligan. Dikenal kompleks dengan
bilangan koordinasi antara 2 dan 9. Khususnya kompleks bilangan koordinasi 4
sampai 6 adalah yang paling stabil secara elektronik dan secara geometri dan
kompleks dengan bilangan koordinasi 4-6 yang paling banyak dijumpai Kompleks
dengan berbagai bilangan koordinasi dideskripsikan di bawah ini (Saito,
Taro.2009).
Kompleks berbilangan koordinasi dua
Banyak ion yang kaya elektron d10, misalnya: Cu+,
Ag+, dan Au+, membentuk kompleks linear seperti
[Cl-Ag-Cl]- atau [H3N-Au-NH3]-. Kompleks dengan valensi nol [Pd(PCy3)2]
dengan ligan yang sangat meruah trisikloheksilfosfin juga dikenal.
Umumnya, kompleks berkoordinasi 2 dikenal untuk logam transisi akhir (Saito,
Taro.2009).
Menurut definisi kuno, garam adalah hasil reaksi antara asam dan basa.
Proses-proses semacam ini disebut reaksi netralisasi. Definisi ini adalah benar,
dalam artian bahwa jika sejumlah asam dan bas murni yang ekuivalen dicampur,
dan larutannya diuapkan, suatu zat kristalin tertinggal, yang tak mempunyai
ciri-ciri khas suatu asam ataupun basa. Zat-zat ini dinamakan garam oleh
ahli-ahli kimia zaman dahulu (G.Svehla.1985:29).
Beberapa garam
dapat mengkristal dari larutannya dengan mengikat sejumlah molekul air sebagai
hidrat. Sebagai contoh antara lain CuSO4.5H2O, FeSO4.7H2O,
dan Al2(SO4)3.9H2O. Bentuk struktur
dalam kristal terdiri dari kation terhidrat dan anion terhidrat, seperti Cu(H2O)42+,
dan SO4(H2O)2- dalam CuSO4.5H2O.
Selain itu banyak pula dijumpai ion-ion kompleks stabil yang dibentuk oleh ion
logam transisi dengan molekul atau ion yang terikat lebih kuat daripada molekul
air. Sebagai contoh [Co(NH3)6]3+ dan [Fe(CN)6]3-.
Garam yang mengandung ion-ion kompleks dikenal sebagai senyawa koordinasi atau
garam kompleks, misalnya neksamin cobalt (III) klorida, CO(NH4)6 Cl3
dan kalium heksasianoferrat (III), K3Fe(CN)6.
Garam
kompleks berbeda dengan garam rangkap, garam rangkap dibentuk apabila dua garam
mengkristal bersama-sama dalam perbandingan molekul tertentu. Garam-garam itu
memiliki instruktur sendiri dan tidak harus sama dengan instruktur garam
komponennya. Dua contoh garam rangkap yang bisa dijumpai adalah garam alumina,
Kae(SO4)2 . 12H2O dan farroamonium sulfat, Fe (NH4)2(SO4) . 6 H2O. Garam
rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya (biasanya
terhidrat) (Tim Dosen Kimia Anorganik, 2010 : 17).
Tembaga membentuk senyawa dengan
tingkat oksidasi +1 dan +2, namun hanya tembaga (II) yang stabil dan
mendominasi dalam larutan air. Dalam larutan air, hampir semua garam tembaga
(II) berwarna biru, yang karateristik dari warna ion kompleks koordinasi 6,
[Cu(H2O)6]2+. Kekecualian yang terkenal yaitu
tembaga (II) klorida yang berwarna kehijuan oleh kompleks [Cucl4]2+
yang mempunyai bangun geometri dasar tertahedral atau bujursangkar bergantung
pada kation pasangannya. Dalam larutan encer ion menjadi berwarna biru oleh
karena pendesakan ion ligan Cl- oleh ligan H2O. Oleh
karena itu, jika warna hijua ingin dipertahankan, ke dalam larutan pekat CuCl2
dalam air ditambahkan ion senama Cl- dengan penambahan padatan NaCl
atau HCl pekat atau gas.
[CuCl4]2+(aq)
+ 6H2O (aq) [Cu(H2O)6]2+(aq)
+ 4Cl-(aq)
Hijau
Biru
Jika larutan amonia ditambahkan ke
dalam larutan ion Cu2+, larutan biru berubah menjadi biru tua karena
terjadinya pendesakan ligan air oleh ligan amonia menurut reaksi:
[Cu(H2O)6]2+(aq)
+ 5NH3(aq) [Cu(NH3)(4-5)(H2O)(3-1)]2+
+ 5H2O (aq)
birubirutua
Reaksiantara ion Cu2+dengan OH-padaberbagaikonsentrasibergantungpadametodenya.Penambahan
ion hidroksidakedalamlarutantembaga (II) sulfat (0,1 – 0,5), secarabertetesdengankecepatan
1 ml/menitmengakibatkanterjadinyaendapan gelatin birumudatembaga (II)
hidroksisulfat, [CuSO4nCu(OH)]2 bukan Cu(OH)2menurutpersamaanreaksi:
(n+1)[Cu(H2O)6]2+(aq) + SO4(aq) + 2n OH-(aq) [CuSO4]nCu(OH)12(s) +
(n+1)[Cu(H2O)6]2+(aq) + SO4(aq) + 2n OH-(aq) [CuSO4]nCu(OH)12(s) +
6(n+1)H2O(l)
Reaksi pengendapan terjadi sempurna pada pH = 8 dan nilai
n berpariasi bergantung pada temperatur reaksi dan laju penambahan reaktan,
sebagai contoh dengan laju penambahan reaksi -1 ml/menit, reaksi tersebut
menghasilkan CuSO4 3Cu(OH)2 jika reaksi berlangsung pada
20oC dan CuSO4 4Cu(OH)2 pada 24oC (Sugiyarto.
2003 : 17,6-17,7).
Senyawa yang tersusunatassatu atom pusat, biasanyalogam,
ataukelompok atom, seperti VO, VO2danTiO yang
dikelilingiolehsejumlah anion ataumolekulnetraldisebutsenyawakompleks.Ikatan
yang terjadianatarligandan atom pusatmerupakanikatankovalenkoordinasi,
sehinggasenyawakompleksdisebut pula senyawakoordinasi.Jumlahligan yang
mengelilingi atom pusatmenyataknabilangankoordinasi.Contoh, ion kompleks
[Co(CN)6]3-, Co berperansebagaiatompusat, CN-adalahligan
, angkaenamadalahbilangankoordinasi, dan 3- menyatakanmuatan ion kompleks
(Ramlawati, 2005: 1).
Ligan adalah spesies yang memiliki atom (atau atom-atom)
yang dapat menyumbangkan sepasang elektron pada ion pusat pada tempat tertentu
dalam lengkung koordinasi, sehingga ligan merupakan basa lewis dan ion logam
adalah asam lewis. Jikaliganhanyadapatmenyumbangkansepasangelektron (misalnya
NH3molekul atom N) disebutliganunidentat.Liganinimungkinmerupakan
anion monoatomik (tetapibukan atom netral) seperti ion halida, anion
poliatomikseperti NO2-, molekulsederhanaseperti NH3,
ataumolekulkomplekssepertipiridin, C5H5N (Petrucci, Ralph
H. 1987: 183).
Ligandapatdenganbaikdiklassifikasikanatasdasarbanyaknyatitik-lekatkepada
ion logam.Begitulah, ligan-ligansederhana, seperti ion-ion
halidaataumolekul-molekul H2O atau NH3, adalahmonodentat,
yaituliganituterikatpadaion
logamhanyapadasatutitikolehpenyumbangansatupasanagan-elektron-menyendirikepadalogam.
Namun, bilamolekulatau ion liganitumempunyaidua atom, yang
masing-masingmempunyaisatupasanganelektronmenyendiri,
makamolekulitumempunyaidua atom-penyumbang,
danadalahmungkinuntukmembentukduaikatan-koordinasidengan ion logam yang sama;
ligansepertiinidisebutbidentatdansebagaicontohnyadapatlahdiperhatikankomplekstris(etilenadiamina)
kobalt(III), [Co(en)3]3+. Dalamkompleksoktahedral
berkoordinat-6 (dari) kobalt(III),
setiapmolekuletilenadiaminabidentatterikatpada ion logamitumelaluipasanganelktronmenyendiridarikeduaataomnitrogennya.Inimenghasilkanterbentuknyatigacincin
beranggota-5, yang masing-masingmeliputi ion logamitu; proses
pembentukancincininidisebutpenyepitan
(pembentukansepitataukelat).Liganmultidentatmengandunglebihdaridua
atom-koordinasi per molekul, misalnyaasam 1,2-diaminoetanatetraasetat
(asametilenadiaminatetraasetat, EDTA) yang mempunyaidua atom
nitrogen-penyumbangdanempat atom oksigen-penyumbangdalammolekul,
dapatmerupakanheksadentat (IkhsanFirdaus. 2009).
Molekul-molekulatau ion-ion yang
berlakusebagailiganumumnyamengandungsebuahelektronegatif ,seperti nitrogen,
oksigenatausalahsatuunsur halogen. Ligan-ligan yang
hanyamempunyaisatupasangelektron yang tidakbergabung, sebagaicontoh: NH3akandikatakanunidentat.
Ligan-ligan yang mempunyaiduagugus yang mampumembentukduaikatandengan atom
pusatakandikatakanbidentat, sebuahcontohnyaadalahetilendiamin, NH2CH2CH2NH2,
dimanakedua atom nitrogen memilikipasanganelektron yang tidakbergabung .
iontembaga (II) membentuksebuahkompleksdenganduamolekuletilendiaminsebagaiberikut:
Cu2+ + 2 NH2CH2CH2NH2
(Underwood.
1986: 94)
D. Alat dan Bahan
1.
Alat
a.
Gelas kimia 100 ml dan 250 ml 1 buah
b.
Gelas ukur 25 ml 2 buah
c.
Neraca digital 1 buah
d.
Gelas arloji 1 buah
e.
Corong biasa 1 buah
f.
Batang pengaduk 2 buah
g.
Cawan penguap 1 buah
h.
Botol semprot 1 buah
i.
Kaki tiga, kasa asbes dan pembakar
spiritus
j.
Rak tabung reaksi 1 buah
k.
Penjepit kayu 1 buah
l.
Spatula 1 buah
2.
Bahan
a.
Kristal kupri sulfat pentahidrat (CuSO4.5H2O)
b.
Kristal ammonium sulfat ((NH4)2SO4)
c.
Etanol (C2H5OH)
d.
Ammonium hidroksida 6 M dan 15 M (NH4OH)
e.
Es batu
f.
Kristal kupri sulfat anhidrat (CuSO4)
g.
Kertas saring
h.
Aquades
i.
Tissu
j.
Korek api
E. Prosedur Kerja
a. Pembuatan
garam rangkap kupri ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2.6H2O
1. Melarutkan
4,9 gram CuSO4 . 5 H2O dan 2,6 gram ammonium sulfat (NH4)2SO4
dengan 10 ml H2O dalam gelas kimia 250 ml. Memanaskan secara
pelan-pelan sampai semua garam larut sempurna.
2. Membiarkan
larutan tersebut menjadi dingin pada temperatur kamar sampai terbentuk kristal.
3. Menyaring
larutan tersebut untuk memisahkan kristal dari larutan.
4. Mengeringkan
kristal dalam kertas saring.
5. Menimbang
kristal yang dihasilkan.
b. Pembuatan
garam kompleks tetraamincopper (II) sulfat monohidrat, Cu(NH3)4SO4.H2O
1. Menempatkan
8 ml larutan ammoninium hidroksida 15 M dan mengencerkan dengan 5 ml H2O
dalam cawam penguap.
2. Menimbang
5 gram CuSO4 . H2O yang berbentuk powder. Menambahkan keristal itu
ke dalam kristal amonia dan sampai semua kristal larut sempurna.
3. Menambahkan
8 ml etil alkohol secara pelan-pelan melalui dinding cawam penguap sehingga
larutan ditutupi oleh alkohol. Jangan mengaduk atau menggoyang. Menutup dengan
kaca arloji. Dan mendinginkan pada suhu kamar lalu dalam es batu.
4. Setelah
mendiamkan beberapa menit, mengaduk pelan-pelan untuk mengendapkan secara
sempurna. Memisahkan kristal yang terbentuk dengan melakukan penyaringan.
Mencuci kristal dengan 5 ml campuran larutan ammonia 15 M dengan etil alkohol
yang perbandingan volumenya sama.
5. Mencuci
sekali lagi kristal dalam corong dengan 5 ml etil alkohol dan menyaring kristal.
6. Mengeringkan
kristal yang diperoleh dan menimbangnya.
c.
Perbandingan beberapa sifat garam
tunggal, garam rangkap dan garam kompleks
1. Menambahkan
kristal CuSO4 dalam tabung reaksi, mencatat perubahan yang terjadi
apabila 1 ml H2O ditambahkan. Kemudian menambahkan larutan ammonium
4 ml. Mencatat yang terjadi.
2. Melarutkan
sedikit garam rangkap hasil percobaan bagian a dalam 3 ml H2O
kedalam tabung reaksi. Melakukan hal serupa dengan garam kompleks hasil
percobaan bagian b. Membandingkan warna larutan. Mengencerkan setiap larutan
dengan 10 ml H2O dan mencatat perubahan warnanya.
3. Menempatkan
sejumlah garam kering hasil percobaan bagian a dan b dalam tabung reaksi yang
berbeda. Memanaskan pelan-pelan masing-masing tabung dan mencatat perubahan
warnanya. Mengamati dan mencium gas yang dihasilkan.
F.
Hasil
Pengamatan
a. Pembuatan
garam rangkap kupri ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2.6H2O
5
gram CuSO4.5H2O + 5 mL H2O larutan biru (masih ada endapan
CuSO4.5H2O)
2,64
gram (NH4)2SO4 + 5 mL H2O larutan bening
Larutan
CuSO4.5H2O (biru) + larutan (NH4)2SO4(bening) larutan biru (masih terdapat
kristal CuSO4.5H2O ) larutan biru didinginkan
pada suhu kamar terdapat kristal didinginkan
pada air dingin kristal saring kristal biru, massa kristal 5,90 gram.
b.
Pembuatan garam kompleks tetraamincopper
(II) sulfat monohidrat, Cu(NH3)4SO4.H2O
8
ml larutan ammonium hidroksida (bening) + 5 mL H2O (bening) -
larutan bening + 5 gram CuSO4.5H2O larutan biru tua + 8 mL etil
alkohol 2 lapisan, atas etil
alkohol, bawah larutan biru didiamkan endapan biru tua didinginkan dalam air eslarutan biru tua
dan endapan biru tua saring kristal biru tua dicuci dengan 5 mL campuran etanol &
NH4OH 15Mkristal biru tua dicuci
dengan etil alkoholkristal biru tua, massa kristal 4,78 gram.
c. Perbandingan
beberapa sifat garam tunggal, garam rangkap dan garam kompleks
1.
Kristal
kupri sulfat anhidrat (putih) + H2O 2 mL larutan biru muda + NH4OH
tetes demi tetes sampai 4 mL
larutan biru tua dan endapan hijau
2.
*
kristal CuSO4(NH4)2SO4.6H2O (biru
muda) + 3 mL H2O
larutan biru muda + 10 mL H2O
larutan biru muda.
*Kristal
Cu(NH3)4SO4.H2O + 3 mL H2O larutan biru tua + 10 mL H2O
larutan biru tua.
3.
*kristal CuSO4(NH4)2SO4.6H2O (biru
muda) padatan hijau dan
terdapat uap air pada dinding tabung.
*kristal Cu(NH3)4SO4.H2O padatan hijau tua berbau amonia
dan gas mengubah kertas lakmus merah jadi biru.
G.
Analisa Data
a. Pembuatan
garam rangkap kupri ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2.6H2O
Dik : Massa CuSO4 . 5H2O = 5 gram
MrCuSO4
. 5H2O =
249,55 g/mol
Mr CuSO4 (NH4)2SO4
. 6H2O = 399,5 g/mol
Beratpraktek = 5,90
gram
Mol CuSO4
. 5H2O = 0,02 mol
Mol (NH4)2SO4 = 0,02 mol
Dit :
Rendemen
=……………?
Penyelasian:
Mol H2O =
0,27 mol
CuSO4 . 5H2O + (NH4)2SO4
+ H2O CuSO4(NH4)2SO4
. 6H2O
Mula : 0,02mol 0,02 mol 0,56mol
Bereaksi :0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol
Sisa - - 0,54mol 0,02 mol
Beratteori CuSO4 (NH4)2SO4
. 6H2O = mol x Mr
= 0,02mol x 399,5 g/mol
= 7,99 gram
Rendemen (%) =
x 100%
=
x 100%
= 73,84 %
b.
Pembuatan garam kompleks tetraamincopper
(II) sulfat monohidrat, Cu(NH3)4SO4.H2O
Dik : MolCuSO4
. 5H2O = 0,02mol
MrCu(NH3)4SO4
. H2O =
245,62 g/mol
Beratpraktek = 4,78
gram
Dit :
Rendemen =……………?
Penyelasian:
CuSO4.5H2O + 4NH4OH +H2O Cu(NH3)4SO4.H2O
+ 8H2O
mol CuSO4. 5H2O= mol Cu(NH3)4SO4.H2O = 0,02 mol
Beratteori CuSO4 (NH4)2SO4
. H2O = mol x Mr
=
0,02mol x 245,62 g/mol
= 4,912 gram
Rendemen (%) =
x 100%
=
x 100%
= 97,31 %
H.
Pembahasan
Beberapa garam dapat
mengkristal dari larutannya dengan mengikat sejumlah molekul air sebagai
hidrat.Garam yang mengandung ion-ion kompleks dikenal sebagai senyawa
koordinasi atau garam kompleks. Garam kompleks berbeda dengan garam rangkap,
garam rangkap dibentuk apabila dua garam mengkristal bersama-sama dalam
perbandingan molekul tertentu. Garam-garam itu memiliki instruktur sendiri dan
tidak harus sama dengan instruktur garam komponennya.
a. Pembuatangaramrangkapkupri
ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2.6H2O
Padapembuatangaramrangkapkupri ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2.6H2Odigunakan kristal CuSO4.5H2O
dan (NH4)2SO4denganaquades sebagai pelarutnya. Mula-mula kristal
CuSO4.5H2Odan (NH4)2SO4 dilarutkan secara terpisah kemudian kedua larutan
dicampurkan, proses pelarutan dilanjutkan denganpemanasan
agar kristaldapatmelarutsecara dan terjadi
reaksi sempurna. Setelah pemanasan larutan dibiarkan beberapa saat pada suhu normal agar
diperoleh bentuk kristal yang baik (utuh dan besar). Selanjutnyadilakukanpendinginandalamair
dinginuntukmempercepatpembentukankristal.
Setelahkristalterbentukdilakukanpenyaringanuntukmemisahkankristal dari sisa air
dan reaktan yang tidak bereaksi, pengeringandanpenimbanganuntukmengetahuiberatkristalgaramrangkapkupri
ammonium sulfat heksahidrat. Adapunberatpraktek yang
diperolehyaitu5,90
gram denganwarnakristal yang dihasilkanadalahbiru dan berbentuk monoklin. Reaksi yang
terjadiyaitu:
CuSO4 . 5H2O + (NH4)2SO4
+ H2O CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Adapunrendemen yang diperolehdarihasilanalisis data yaitu73,84%. Hasilinimenunjukkan adanya reaktan yang tidak bereaksi yaitu kristal CuSO4 . 5H2O yang sulit larut dengan air .
b.
Pembuatan garam kompleks tetraamincopper
(II) sulfat monohidrat, Cu(NH3)4SO4.H2O
Pada
pembuatan garam ini, larutan amonium hidroksida yang berfungsi sebagai penyedia
ligan, dengan Kristal CuSO4.5H2O yang berfungsi sebagai
penyedia atom pusat, diencerkan dengan aquades dimana H2O ini
sebagai pengkompleks Cu2+ yang kemudian ligan H2O ini
diganti oleh NH3 karena NH3 sebagai ligan kuat yang dapat
mendesak ligan netral H2O sehingga warnanya berubah dari biru
menjadi biru tua. Ditambahkan etil alkohol setetes demi tetes agar alkohol
tidak bercampur dengan larutan melainkan dapat menutupi larutan. Karena jika
tercampur, etil alkohol dapat bereaksi dengan atom pusat Cu2+
membentuk Cu(OH)2. Reaksinya:
Cu2+
+ 2OH- Cu(OH)2
Fungsi etil alkohol
yaitu mencegah terjadinya penguapan pada ammonia, karena apabila ammonia
menguap, maka ligan akan berkurang sebab ammonia merupakan penyedia ligan NH3.
Didinginkan pada air es agar proses pembentukan kristal lebih cepat, kemudian
disaring untuk memisahkan kristal dari larutannya. Setelah itu kristal dicuci
dengan NH4OH untuk mempermantap/mencegah kerurangan ligan NH3
dan dicuci dengan etil alkohol untuk mengikat sisa air. Kemudian kristal
dikeringkan dan ditimbang diperoleh berat Kristal 4,78 gram. Adapun reaksi yang
terjadi:
CuSO4.5H2O
+ 4NH4OH +H2O
Cu(NH3)4SO4.H2O + 8H2O
Dari reaksi di atas
terlihat bahwa terbentuk garam kompleks tetrammincopper (II) sulfat monohidrat,
Cu(NH3)4SO4.H2O, kristal berwarna
biru tua. Dari hasil analisis data diperoleh rendemen sebesar 97,31 %. Rendemen
yang diperoleh ini sudah cukup baik, karena hanya sebagian kecil dari reaktan
yang tidak bereaksi sempurna membentuk kristal garam kompleks.
c.
Perbandingan beberapa sifat garam
tunggal, garam rangkap dan garam kompleks
1.
Kristal kupri sulfat anhidrat, CuSO4
anhidrat direaksikan dengan aquadest (H2O) menghasilkan larutan biru
muda, dimana CuSO4 anhidrat merupakan penyedia atom pusat dan H2O
merupakan penyedia ligan. Lalu direaksikan lagi dengan NH4OH yang
merupakan penyedia ligan dihasilkan larutan biru tua. Terjadinya perubahan
warna larutan karena terjadi pergantian ligan H2O menjadi NH3,karena
NH3adalah basa lewis yang lebih kuat sedangkan H2O lebih
lemah yang berasal dari suatu asam Lewis (ion Cu2+). Adapun reaksi
yang terjadi:
CuSO4
+ 4 H2O [Cu(H2O)4]2+ +
SO42-
[Cu(H2O)4]2+
+ 4 NH3 [Cu(NH3)4]2+ + 4 H2O
2.
Garam rangkap setelah diencerkan dengan
aquadest terjadi perubahan warna dari biru muda menjadi biru bening kemudian
ditambahkan beberapa ml aquades lagi warnanya tambah bening. Hal ini karena
garam rangkap terurai menjadi ion-ion penyusunnya sehingga menghasilkan warna
biru muda encer. Adapun reaksinya:
CuSO4(NH4)2
SO4. 6 H2O + H2O Cu2+ + 2 SO4
+ 2 NH4+ + H2O
Sedangkan
pada garam kompleks setelah diencerkan berubah menjadi larutan biru tua
kemudian ditambahkan aquades lago terbentuk suspense dan warnanya biru muda,
ini menandakan apabila garam kompleks diencerkan maka kepekaan warnanya akan
berkurang. Reaksinya:
Cu(NH3)4SO4.H2O
+ H2O [Cu(NH3)4]2+ + SO42-
+ 2 H2O
3.
Garam rangkap hasil percobaan setelah dilakukan pemanasan diperoleh kristal
berwarna hijau dan terdapat uap air pada dinding tabung yang berarti garam
rangkap kupri ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2.6H2O
melepaskan molekul air saat dipanaskan, uap tidak berbau amoni dan bersifat
netral. Reaksinya yaitu:
CuSO4(NH4)2SO4.
6 H2O CuSO4 + (NH4)2SO4
+ 6 H2O ↑
Sedangkangaram
kompleks tetraamincopper (II) sulfat monohidrat, Cu(NH3)4SO4.H2O
yang dipanaskan diperoleh padatan berwarna hijau tua dan uap yang dihasilkan
berbau amonia dan bersifat basa yang berarti kristal melepaskan ligan NH3
saat dipanaskan. Reaksinya yaitu :
Cu(NH3)4SO4.H2O CuSO4(s) + H2O (l) + ↑ NH3(g)
I.
Kesimpulan
a. Garam
rangkap yang diperoleh CuSO4(NH4)2SO4
. 6H2O sebesar 5,90 gram dan berwarna biru dengan rendemen 73,84%.
b. Garam
kompleks yang diperoleh [Cu(NH3)4SO4]H2O
sebesar 4,78 gram dan berwarna biru tua dengan
rendemen 97,31%.
c. Garam
tunggal CuSO4 anhidrat jika direaksikan dengan air akan menjadi CuSO4
terhidrat dan jika bereaksi dengan ammonia maka akan berpotensi untuk membentuk
garam rangkap dan garam kompleks. Garam rangkap dan garam kompleks jika
diencerkan dengan air, maka kepekatan warnanya akan berkurang. Garam rangkap
dan garam kompleks jika dipanaskan maka akan melepaskan air (garam rangkap) dan
mengeluarkan bau ammonia (garam kompleks).
J.
Saran
Sebaiknya pada
pembuatan garam rangkap, campuran kristal dipanaskan dalam waktu yang lama
hingga seluruh kristal larut.
DaftarPustaka
Firadus,
Ikhsan. 2009. PengertianSenyawaKompleks.
Online.http://www.chem-is-try.org/situs kimia Indonesia.html.diaksespadatanggal
08 Mei 2011.
Petrucci,
Ralph H. 1987. Kimia
DasarPrinsipdanTerapan Modern. Jakarta: Erlangga.
Ramlawati. 2005. Kimia AnorganikFisik. Makassar: FMIPA
UNM.
Saito,
Taro. 2009. BilanganKoordinasidanStruktur.Online.http://www.chem-is-try.org/situs
kimia Indonesia.html.diaksespadatanggal 08 Mei 2011.
Sugiarto, Kristian. 2003. Kimia AnorganikII. JICA Malang: FMIPA
UPI.
Svehla.1985. Vogel II AnalisisanorganikKualitatif. Jakarta: Kalman Media
Pustaka.
Tim Dosen Kimia Anorganik. 2011. PenuntunPraktikum Kimia Anorganik.
Makassar: Laboratorium Kimia FMIPA UniversitasNegeri Makassar.
Underwood. 1986. Kimia AnalisisKuantitatif. Jakarta:
Erlangga.
JAWABAN
PERTANYAAN
1. Ion-ion
Cu yang terbentuk adalah Cu2+, SO42+, NH4+,
OH- struktur terdiri dari kation dan anion terhidrat yaitu [Cu(OH2)4]2+
dan SO4(H2O)2- dalam CuSO4.5H2O.
NH3 NH3
Cu2+
NH3 NH3
2. Ion
yang terdapat dalam garam rangkap yaitu Cu2+, SO42-
dan ion NH4+.
3. Jenis
ion pada garam kompleks [Cu(NH3)4]2+ dan SO42-
dan apabila ditambahkan air diperoleh air berlebih maka akan terbentuk endapan
putih.
4. Garam
rangkap dan garam kompleks dilakukan pemanasan masing-masing akan menghasilkan
uap air untuk garam rangkap dan meghasilkan bau amonia untuk garam kompleks.
5. Komponen
penyusun dari:
a. Kupri
sulfat anhidrat (CuSO4): Cu2+ dan SO42-
b. Kupri
sulfat pentahidrat (CuSO4.5H2O): Cu2+, SO42- dan 5H2O
c. Kupri
ammonium sulfat heksahidrat (CuSO4(NH4)2SO4.6H2O):
Cu2+, SO42-,
NH4+ dan 6H2O
d. Tetraamintembaga
(III) sulfat monohidrat [Cu(NH3)4SO4]H2O:
Cu2+, SO42-,
NH3 dan H2O
HALAMAN PENGESAHAN
LaporanLengkapPraktikum
Kimia Anorganikdenganjudul “PembuatanGaram
Kompleks dan Garam Rangkap”, disusunoleh :
NAMA :
MUH.AWALUDDIN HARUN
NIM : 091314030
KELAS/ KLP : B / VI
JURUSAN : KIMIA
Setelah dikoreksi dan
diperiksa oleh Asisten/ Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima.
Makassar, April 2011
KoordinatorAsisten Asisten
KurniaRamadani,
S.Si Usman Syah,
S.Si
Mengetahui,
DosenPenanggungJawab
Dr.
PinceSalempa, M.Si
Description: “Pembuatan GaramKompleksdan Garam Rangkap”
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: “Pembuatan GaramKompleksdan Garam Rangkap”
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: “Pembuatan GaramKompleksdan Garam Rangkap”
Tidak ada komentar: