Tomat (Solanum lycopersicum)
merupakan salah satu tanaman yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Tomat umumnya dijadikan sebagai saus , lalap atau bahan tambahan pangan. Buah
tomat mengandung senyawa kimia di
antaranya solanin (0,007 %), saponin,
asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk likopen, α dan
ß-karoten), protein, lemak, vitamin, mineral dan histamin (Canene-Adam, dkk.,
2005).
Kandungan buah tomat sangat
bermanfaat terhadap kesehatan seperti likopen. Likopen merupakan pigmen alami
yang disintesis oleh tanaman dan mikroorganisme, merupakan senyawa karotenoid,
bentuk isomer asiklik dari β-karoten dan tidak memiliki aktivitas sebagai
vitamin A (Agarwal dan Rao, 1999)
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa
makan tomat mampu menurunkan risiko kanker lambung dan usus besar, Pasalnya di
dalam tomat mengandung lycopene, antioksidan alami yang menghambat pertumbuhan
sel kanker (Rizki, A., 2013 ). Likopen merupakan salah satu antioksidan
terbaik yang terdapat secara alami pada bahan makanan. Antioksidan akan memperbaiki
sel – sel tubuh yang rusak akibat adanya radikal bebas. Antioksidan akan
menangkap radikal bebas dan melepaskan elektronnya sendiri, sehingga mencegah
oksidasi oleh radikal bebas yang dapat merusak molekul-molekul lain. Likopen
memiliki kemampuan meredam oksigen tunggal dua kali lebih baik daripada
beta-karoten dan sepuluh kali lebih baik daripada alfa-tokoferol (Rao, et. al,
2000).
Berbagai studi menunjukkan bahwa
antioksidan pada likopene dapat mengurangi resiko dan mengatasi berbagai macam
penyakit, seperti kanker prostat dan gangguan jantung. Hal ini disebabkan
karena penyerapan likopen dalam tubuh sangat baik. Setelah diserap oleh tubuh,
likopen akan disimpan dalam hati, paru-paru, kelenjar prostat, kolon, dan
kulit.
Namun Salah satu kekurangan likopen,
Degradasi likopen dapat melalui proses
isomerisasi dan oksidasi karena cahaya, oksigen, suhu tinggi, teknik
pengeringan, proses pengelupasan, penyimpanan dan asam. Studi lain menyatakan
bahwa bioavaibilitas likopen dipengaruhi dosis konsumsi dan adanya karotenoid
lain seperti misalnya β-karoten (Johnson dkk.,1997 dalam Yeremia, A., 2013). Menurut Shi dan
Le Maguer (2000) dalam Yeremia, A., (2013) sifat bioavailability likopen
meningkat setelah pemasakan. Jadi produk olahan tomat seperti saus, jus dan
saus pizza memiliki lebih banyak likopen yang bersifat bioavailable
dibandingkan tomat segar.
Namun
cara pengolahan buah tomat yang kurang tepat dapat merusak kandungan likopen
pada tomat. Umumnya pengolahan buah tomat di
masyarakat tidak memperhatikan suhu dan lama pemanasan, dimana likopen
dapat terdegradasi pada suhu tinggi.
Description: TOMAT
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: TOMAT
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: TOMAT
Tidak ada komentar: