Sabtu, 23 April 2016

Unknown 05.58


TOMAT

Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan salah satu tanaman yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tomat umumnya dijadikan sebagai saus , lalap atau bahan tambahan pangan. Buah tomat  mengandung senyawa kimia di antaranya solanin  (0,007 %), saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk likopen, α dan ß-karoten), protein, lemak, vitamin, mineral dan histamin (Canene-Adam, dkk., 2005).
Kandungan buah tomat sangat bermanfaat terhadap kesehatan seperti likopen. Likopen merupakan pigmen alami yang disintesis oleh tanaman dan mikroorganisme, merupakan senyawa karotenoid, bentuk isomer asiklik dari β-karoten dan tidak memiliki aktivitas sebagai vitamin A (Agarwal dan Rao, 1999)
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa makan tomat mampu menurunkan risiko kanker lambung dan usus besar, Pasalnya di dalam tomat mengandung lycopene, antioksidan alami yang menghambat pertumbuhan sel kanker (Rizki, A., 2013 ). Likopen merupakan salah satu antioksidan terbaik yang terdapat secara alami pada bahan makanan. Antioksidan akan memperbaiki sel – sel tubuh yang rusak akibat adanya radikal bebas. Antioksidan akan menangkap radikal bebas dan melepaskan elektronnya sendiri, sehingga mencegah oksidasi oleh radikal bebas yang dapat merusak molekul-molekul lain. Likopen memiliki kemampuan meredam oksigen tunggal dua kali lebih baik daripada beta-karoten dan sepuluh kali lebih baik daripada alfa-tokoferol (Rao, et. al, 2000).
Berbagai studi menunjukkan bahwa antioksidan pada likopene dapat mengurangi resiko dan mengatasi berbagai macam penyakit, seperti kanker prostat dan gangguan jantung. Hal ini disebabkan karena penyerapan likopen dalam tubuh sangat baik. Setelah diserap oleh tubuh, likopen akan disimpan dalam hati, paru-paru, kelenjar prostat, kolon, dan kulit.
Namun Salah satu kekurangan likopen,  Degradasi likopen dapat melalui proses isomerisasi dan oksidasi karena cahaya, oksigen, suhu tinggi, teknik pengeringan, proses pengelupasan, penyimpanan dan asam. Studi lain menyatakan bahwa bioavaibilitas likopen dipengaruhi dosis konsumsi dan adanya karotenoid lain seperti misalnya β-karoten (Johnson dkk.,1997 dalam Yeremia, A., 2013). Menurut Shi dan Le Maguer (2000) dalam Yeremia, A., (2013) sifat bioavailability likopen meningkat setelah pemasakan. Jadi produk olahan tomat seperti saus, jus dan saus pizza memiliki lebih banyak likopen yang bersifat bioavailable dibandingkan tomat segar.
Namun cara pengolahan buah tomat yang kurang tepat dapat merusak kandungan likopen pada tomat. Umumnya pengolahan buah tomat di  masyarakat tidak memperhatikan suhu dan lama pemanasan, dimana likopen dapat terdegradasi pada suhu tinggi.
Description: TOMAT
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: TOMAT

Tidak ada komentar: